Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Kemendikbudristek Dorong Sekolah Miliki Website

Gambar
JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, mendorong agar sekolah memiliki website khusus. Menurutnya, website bisa membantu menemukan banyak peluang mengembangkan sekolah. "Web sekolah ini merupakan sarana penting untuk bisa menginformasikan secara cepat, akurat, simpel, murah, akuntabel, dan berdaya jangkau luas. Ini penting," kata Jumeri, dalam Webinar Digital Society, Kamis (5/8). Ia menjelaskan, berdasarkan pengalamannya ketika menjadi kepala sekolah, website menjadi sarana berkomunikasi dengan masyarakat luas. Terlebih, lanjut Jumeri, di era ini ketika dunia menghadapi pandemi dan interaksi tatap muka sudah sangat berkurang. Kunjungan secara langsung saat ini sudah banyak berkurang. Oleh karenanya, komunikasi lewat teknologi informasi menjadi sarana yang paling efektif untuk bisa memperkenalkan sekolah. "Karenanya, pembuatan website sekolah menjadi salah satu pilih

Enam Langkah Pelestarian Untuk Menjaga Lingkungan Hidup

Gambar
Tahukah bahwa setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia? Peringatan Hari Lingkungan Sedunia tahun ini merupakan perayaan 50 tahun Konferensi Stockholm. HLH Sedunia tahun ini kembali diperingati dengan tema yang sama seperti 50 tahun yang lalu yaitu “Only One Earth” (Sustainably in Harmony with Nature). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menetapkan tema nasional untuk Indonesia yaitu “Satu Bumi untuk Masa Depan”.  Nah, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Direktorat Sekolah Menengah Pertama ingin berbagi informasi mengenai enam langkah melestarikan lingkungan yang bisa dilakukan oleh Sobat SMP sebagai pelajar. Apa sajakah itu? 1. Tidak Membuang Sampah Sembarangan  Sampah masih menjadi permasalahan besar yang dihadapi oleh Indonesia. Terlebih masih banyak masyarakat Indonesia yang belum membuang sampah secara tertib di tempatnya. Sobat SMP mungkin pernah melihat masyarakat yang tinggal di bantaran sungai membuang

Kemendikbudristek Luncurkan Program Praktisi Mengajar

Gambar
  Kemendikbudristek baru saja meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-20: Praktisi Mengajar, Jumat (3/6). Program Praktisi Mengajar hadir sebagai salah satu solusi untuk mendukung transformasi sistem pendidikan tinggi. “Kita ingin para praktisi yang hebat-hebat di dunia industri mau datang ke kampus dan membagikan pengetahuannya pada para mahasiswa dan dosen,” ujar Mendikbudristek @nadiemmakarim . Program Praktisi Mengajar akan membawa pembaharuan pada sistem pembelajaran di kelas, sehingga mahasiswa bisa belajar dengan metode studi kasus masalah terkini. Ada dua skema kolaborasi yang ditawarkan program Praktisi Mengajar. Pertama, Kolaborasi Pendek yang berlangsung 4—10 jam per semester. Dalam Kolaborasi Pendek, praktisi hanya terlibat dalam pengajaran. Kedua, Kolaborasi Intensif di mana dosen dan praktisi berkolaborasi secara end-to-end. Artinya, praktisi mengajar 15—41 jam per semester dan terlibat dalam perencanaan dan evaluasi. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang program